Baru -baru ini, edisi terjemahan mantra "darurat sebagai hukum" dalam versi luar negeri "Nezha: The Devil Child's Trouble" telah menyebabkan diskusi dan kontroversi yang luas. Mantra Tao ini tidak hanya memiliki konotasi budaya yang mendalam, tetapi juga mengandung ritme linguistik yang kompleks, yang membuat terjemahannya perlu menemukan keseimbangan antara "transmisi budaya" dan "pemahaman audiens".
Awalnya, beberapa netizen mengklaim di media sosial bahwa versi luar negeri menerjemahkan "darurat dan hukum" menjadi "dengan cepat dengan cepat biu biu biu" dengan cepat memicu diskusi panas. Namun, setelah itu, beberapa pemirsa mengklarifikasi setelah menonton film, yang sebenarnya diterjemahkan sebagai "Swift and Uplift". Terjemahan ini meningkatkan ritme melalui aliterasi ("Swift" dan "Uplift"), secara ringkas menyampaikan citra "kecepatan" dan "energi energi", yang konsisten dengan rasa dinamis adegan casting. Namun demikian, terjemahan ini juga telah dikritik karena gagal mencerminkan konotasi budaya di balik "hukum".

Deepseek melakukan analisis mendalam tentang masalah ini dan percaya bahwa ketika menerjemahkan "mendesak dan ketertiban", Anda dapat merujuk pada strategi terjemahan hierarkis. Untuk mantra utama, Anda dapat menggunakan transliterasi + anotasi, seperti menambahkan catatan kaki ke subtitle untuk melestarikan konotasi budaya mereka; Jika Anda perlu memperhitungkan ritme dan humor, Anda dapat mencoba metode terjemahan "perintah cepat, dengan hukum ilahi!" (Komando cepat, oleh Hukum Ilahi!).
Selain itu, Deepseek juga menyebutkan "Hakuna Matata" dalam "The Lion King" sebagai kasus yang sukses. Kosakata yang berasal dari Swahili ini akhirnya diterima secara luas melalui penggunaan berulang dan rendering adegan. Demikian pula, "ji ji ru lyu ling" juga dapat memperkuat kesan penonton dengan mengulangi adegan casting, membuatnya secara bertahap diterima dan dipahami.

Orang yang berbeda mungkin memiliki pendapat berbeda tentang masalah ini. Beberapa orang percaya bahwa konotasi budaya dari teks asli harus dipertahankan sebanyak mungkin, sementara yang lain percaya bahwa terjemahan harus lebih memperhatikan pemahaman audiens dan penerimaan. Bagaimanapun, menerjemahkan mantra "darurat dan hukum" di "Nezha: The Devil Child's Trouble" tidak diragukan lagi merupakan tugas yang menantang, membutuhkan keseimbangan terbaik antara transmisi budaya dan ekspresi linguistik.