Situs web resmi www.binance.com/zh-cn :Masukkan situs web resmi ☜☜
Aplikasi: ☞☞ Unduh Aplikasi Resmi☜☜
Samsung Electronics menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut Kantor Berita Yonhap, Presiden Samsung Electronics Lee Jae-Yong baru-baru ini mengeluarkan peringatan keras kepada para eksekutif perusahaan, menunjukkan bahwa Samsung Group telah kehilangan motivasi endogennya dan berada pada persimpangan kritis hidup dan mati. Lee Jae-Yong menekankan bahwa eksekutif harus menanggapi tantangan era AI dengan "berdiri untuk mati". Peringatan ini telah menarik perhatian luas dari industri.
Untuk mengatasi krisis saat ini, Samsung Group menyelenggarakan seminar skala besar yang disebut "membentuk kembali kekuatan Samsung" sejak akhir bulan lalu. Seminar ini menarik lebih dari 2.000 eksekutif dari anak perusahaan seperti Samsung Electronics, untuk berpartisipasi, menunjukkan pentingnya perusahaan terhadap situasi saat ini. Di seminar, Lee Jae-Yong menyampaikan pesan yang kuat melalui video, menekankan bahwa sikap untuk menangani krisis lebih penting daripada krisis itu sendiri.

Di seminar, setiap eksekutif menerima kartu kristal yang diukir dengan pesan Lee Jae-yong, meminta mereka untuk menjadi "seorang pria bintang tiga yang kuat dalam krisis, membalikkan kesulitan, dan ulet dalam kompetisi." Langkah ini dirancang untuk menginspirasi para eksekutif untuk menghadapi tantangan saat ini dengan sikap yang lebih positif. Pesan Lee Jae-Yong bukan hanya harapan bagi para eksekutif, tetapi juga harapan untuk seluruh kelompok Samsung.
Dilema Samsung tidak terbatas pada bidang chip AI. Data menunjukkan bahwa pangsa pasar TV global Samsung Electronics turun dari 30,1% pada tahun 2023 menjadi 28,3% tahun lalu, pangsa pasar ponsel cerdas turun dari 19,7% menjadi 18,3%, dan DRAM, bidang dominan, juga turun dari 42,2% menjadi 41,5%. Penurunan data ini mencerminkan bahwa daya saing Samsung dalam berbagai bidang melemah.
Analis memperkirakan bahwa laba operasi Samsung Electronics pada kuartal pertama 2025 dapat turun 22,5%. Perkiraan ini semakin memperburuk kekhawatiran pasar tentang perkembangan Samsung di masa depan. Selama dekade ini pemimpin aktual Lee Jae-yong, pengembalian ekuitas Samsung Electronics terus menurun, dan kesenjangan dengan TSMC telah melebar dari 4,5 poin persentase terakhir menjadi 14 poin persentase, yang telah diejek oleh pasar sebagai "dinosaurus yang tidak efisien".
Pada bulan September tahun lalu, Samsung Electronics juga merumuskan rencana PHK, dengan proporsi PHK di beberapa departemen luar negeri mencapai sebanyak 30%. Rencana PHK ini telah memicu diskusi luas tentang platform sosial Korea Selatan, dan beberapa netizen meminta Samsung Group untuk meninggalkan model kontrol keluarga dan menggantikan Lee Jae-yong dengan manajer profesional. Diskusi ini mencerminkan keprihatinan mendalam publik tentang perkembangan Samsung di masa depan.
Krisis Samsung bukan hanya krisis perusahaan, tetapi juga mikrokosmos dari seluruh ekonomi Korea Selatan. Sebagai kelompok korporat terbesar Korea Selatan, Samsung's Rise and Fall secara langsung terkait dengan stabilitas ekonomi Korea Selatan. Menghadapi tantangan saat ini, Samsung perlu mengambil langkah -langkah yang lebih agresif untuk mengatasi tekanan kompetitif di era AI dan membentuk kembali kepemimpinannya di pasar global.