"Teknik membaca pikiran" dalam film fiksi ilmiah tampaknya menjadi kenyataan! Para ilmuwan di Universitas Yale, Dartmouth College dan Cambridge University bersama-sama mengembangkan model AI yang disebut MindllM yang secara langsung dapat memecahkan kode sinyal otak yang dipindai oleh fungsional magnetic resonance imaging (fMRI) menjadi teks manusia yang dapat dipahami. Teknologi terobosan ini membuat orang menghela nafas bahwa masa depan telah diam -diam tiba.
Mengubah aktivitas otak yang kompleks menjadi kata -kata selalu menjadi tantangan besar di bidang ilmu saraf, dan sama sulitnya dengan mendaki Gunung Everest. Teknik -teknik sebelumnya memiliki prediksi yang buruk atau hanya bisa menangani tugas -tugas sederhana, dan memiliki fleksibilitas hampir nol di seluruh subjek. Namun, kemunculan MindllM benar -benar mengubah situasi ini.

Mindllm seperti "penerjemah super" yang tidak hanya dapat memahami aktivitas otak, tetapi juga mengubahnya menjadi kata -kata tanpa dibatasi oleh subjek dan subjek. Terobosan ini berkat teknologi Penyesuaian Instruksi Otak (BIT) yang dikembangkan oleh para peneliti, yang memungkinkan Mindllm untuk lebih akurat menangkap informasi semantik dalam sinyal fMRI, sehingga sangat meningkatkan kemampuan decoding.
Dalam pengujian yang sebenarnya, kinerja Mindllm luar biasa. Di antara berbagai tugas fMRI untuk teks, kinerjanya jauh melebihi semua model sebelumnya, dengan tugas hilir meningkat sebesar 12,0%, kemampuan generalisasi topik yang tidak diketahui meningkat sebesar 16,4%, dan kemampuan beradaptasi dari tugas -tugas baru meningkat sebesar 25,0%. Kinerja "master akademik serba" ini tidak diragukan lagi membuka kemungkinan baru untuk teknologi antarmuka komputer otak.

Mindllm memiliki prospek aplikasi yang luas. Untuk pasien dengan gangguan bahasa seperti afasia dan serviks amyotrophic, diharapkan dapat membantu mereka mendapatkan kembali kemampuan mereka untuk mengekspresikan diri dan berhubungan kembali dengan dunia. Untuk orang sehat, Mindllm juga telah membuka pintu untuk "kontrol pikiran" perangkat digital, dan apakah itu mengendalikan AI atau mengendalikan prosthetics, itu akan menjadi lebih alami dan manusia.
Keberhasilan Mindllm tidak dapat dipisahkan dari desain "baik internal dan eksternal". Ini menggunakan encoder fMRI subjek-independen yang secara akurat mengekstraksi fitur utama aktivitas otak dari sinyal fMRI yang kompleks dan cocok untuk subjek yang berbeda. Pada saat yang sama, ini dilengkapi dengan model bahasa besar (LLM), yang dapat dengan lancar mengubah fitur EEG yang diekstraksi menjadi bahasa manusia.
Untuk lebih meningkatkan keakuratan dan keserbagunaan decoding, para peneliti juga mengembangkan teknologi penyesuaian instruksi otak (BIT). Melalui gambar sebagai mediasi, Mindllm dapat mempelajari berbagai tugas, termasuk persepsi, ingatan, bahasa dan penalaran, dengan demikian secara komprehensif meningkatkan pemahaman informasi semantik otak.
Dalam pengujian yang ketat, Mindllm melakukan jauh melampaui harapan, tidak hanya melampaui model dasar di semua indikator, tetapi juga secara efektif disesuaikan dengan berbagai tugas baru, menunjukkan plastisitas dan fleksibilitas yang luar biasa. Selain itu, para peneliti juga menganalisis mekanisme perhatian Mindllm secara mendalam dan menemukan bahwa proses pengambilan keputusannya dapat ditafsirkan, yang memberikan wawasan berharga tentang cara kerja otak.
Kelahiran Mindllm tidak diragukan lagi merupakan terobosan tonggak dari fMRI ke Decoding SMS. Ini tidak hanya meningkatkan akurasi dan universalitas decoding, tetapi juga memicu imajinasi yang tak terbatas untuk perkembangan teknologi antarmuka komputer otak di masa depan. Mungkin dalam waktu dekat, "interpretasi ide" tidak akan lagi menjadi adegan dalam film fiksi ilmiah, tetapi akan benar-benar memasuki kehidupan kita dan membuka era baru interaksi komputer manusia.
Tautan kertas: https://arxiv.org/abs/2502.15786