Dalam terobosan teknologi terbaru, ChatGPT Openai menunjukkan kemampuannya yang luar biasa di bidang psikoterapi dan berhasil lulus tes Turing. Penemuan ini tidak hanya menunjukkan kemajuan AI dalam mensimulasikan percakapan manusia, tetapi juga mengungkapkan bahwa itu mungkin lebih empati daripada terapis manusia ketika memberikan nasihat konseling psikologis. Hasil penelitian ini dilaporkan oleh media teknologi decoder dan telah menarik perhatian luas.
Tim peneliti melakukan percobaan dengan 830 peserta untuk membandingkan efek respons chatgpt dengan terapis manusia. Hasil eksperimen luar biasa: keakuratan peserta dalam mengidentifikasi tanggapan terapis manusia hanya 56,1%, sementara keakuratan mengidentifikasi tanggapan chatgpt hanya 51,2%. Data ini menunjukkan bahwa kebanyakan orang menghadapi tantangan besar ketika membedakan AI dari tanggapan terapis manusia.

Yang lebih mencolok adalah bahwa ChatGpt melampaui pakar manusia dalam berbagai dimensi seperti empati, kompetensi budaya dan aliansi terapi. Balasannya biasanya lebih rinci, dengan nada positif, dan penggunaan kata benda dan kata sifat yang kaya, membuat kinerja keseluruhan tampak lebih rinci dan penuh kasih. Fenomena ini mengungkapkan bias yang menarik: peserta sering memberikan peringkat yang lebih rendah ketika mereka tahu mereka membaca konten yang dihasilkan oleh AI; dan peringkat yang umumnya lebih tinggi jika respons AI keliru untuk manusia.
Ini bukan pertama kalinya penelitian menunjukkan potensi kecerdasan buatan di bidang konsultasi. Penelitian dari University of Melbourne dan University of Western Australia juga menemukan bahwa ChatGPT memberikan saran yang lebih seimbang dan komprehensif daripada manusia ketika berhadapan dengan dilema sosial yang kompleks, dengan dukungan dari 70% hingga 85%. Namun demikian, sebagian besar peserta masih menyatakan bahwa mereka lebih suka konsultan manusia.
Dengan eksplorasi berkelanjutan potensi AI dalam layanan kesehatan mental, penelitian di masa depan harus lebih memperhatikan bagaimana mengintegrasikan AI secara wajar dan efektif ke dalam sistem layanan kesehatan mental sambil memastikan kualitas perawatan untuk meningkatkan tingkat kesehatan mental orang. Eksplorasi ini tidak hanya akan mempromosikan pengembangan layanan kesehatan mental, tetapi juga akan membuka bidang baru untuk penerapan teknologi AI.