Artificial Intelligence (AI) mengubah industri perbankan global pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, membawanya peluang dan tantangan transformasi yang sangat besar. Laporan McKinsey memperkirakan bahwa AI generatif akan membawa ratusan miliar dolar dalam pertumbuhan pendapatan ke industri perbankan setiap tahun, terutama karena peningkatan produktivitas yang signifikan. Namun, penggunaan AI yang meluas juga membawa risiko keamanan baru, seperti peningkatan kejahatan keuangan. Artikel ini akan mengeksplorasi status saat ini, peluang, dan tantangan AI dalam industri perbankan global dan India, dan bagaimana lembaga perbankan dapat menghadapi tantangan ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, dengan perkembangan cepat teknologi buatan (AI), industri perbankan menghadapi peluang transformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Generative Artificial Intelligence (Genai) diperkirakan akan meningkatkan pendapatan sebesar $ 200 miliar menjadi $ 340 miliar per tahun untuk industri perbankan global, meningkat 2,8% menjadi 4,7% dari pendapatan industri, menurut laporan terbaru dari McKinsey Global Institute. Penggerak utama pertumbuhan ini adalah peningkatan produktivitas yang signifikan.

Catatan Sumber Gambar: Gambar dihasilkan oleh AI, dan Penyedia Layanan Resmi Gambar Midjourney
Di India, aplikasi AI di industri perbankan maju dengan cepat. Pada tahun 2023, Accenture merilis studi yang menyoroti potensi besar AI dalam meningkatkan efisiensi layanan pelanggan dan volume transaksi. Pada awal 2017, DFC Bank meluncurkan chatbot bernama EVA, asisten pelanggan berbasis AI pertama di India. EVA mampu menangani jutaan pertanyaan pelanggan pada saat yang sama, sangat meningkatkan kemampuan layanan dan kecepatan respons bank.
Pada tahun 2020, ICICI Bank lebih lanjut memperluas wilayahnya, meluncurkan ipal chatbot yang terintegrasi dengan Amazon Alexa dan Google Assistant, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi perbankan sederhana melalui perintah suara. Baru-baru ini, Bank Nasional (SBI) juga telah mengumumkan strategi yang digerakkan AI yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kebijakan dan efisiensi operasional dengan membangun gudang data canggih dan danau data. SBI juga berencana untuk bermitra dengan perusahaan fintech dan perusahaan keuangan non-bank (NBFCS) untuk mempromosikan inovasi dalam pinjaman bersama.
Secara internasional, Deutsche Bank telah bermitra dengan Google Cloud dan Nvidia untuk secara aktif mempromosikan strategi AI -nya. Pada tahun 2023, bank meluncurkan rencana bank untuk meluncurkan sejumlah aplikasi, termasuk AI Chatbots dan alat analisis data, untuk meningkatkan daya saingnya di bidang AI.
Namun, dengan penerapan teknologi AI, masalah keamanan menjadi semakin menonjol. Survei Kroll menunjukkan bahwa 67% eksekutif mengharapkan kejahatan keuangan meningkat, dan 57% percaya perantara pihak ketiga adalah faktor risiko. Dengan sekitar $ 2 triliun dalam pencucian uang di seluruh dunia setiap tahun, bank secara bertahap mencari teknologi AI untuk mengatasi tantangan ini. Mengambil HSBC sebagai contoh, bank bekerja sama dengan Guyun untuk meningkatkan kemampuan anti pencucian uang (AML) melalui AI, lebih efektif mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan dan mengurangi alarm palsu.
Selain itu, AI Suite Bank Infosys Finacle menyediakan alat yang kuat untuk mengintegrasikan AI dengan cepat untuk membantu meningkatkan efisiensi operasi digital. Axis, di sisi lain, terus memperluas timnya untuk berinvestasi lebih lanjut di bidang AI.
Poin -Poin Kunci:
AI generatif diperkirakan akan menambah $ 200 miliar hingga $ 340 miliar dalam pendapatan setiap tahun ke industri perbankan global.
Beberapa bank India secara aktif mengadopsi teknologi AI untuk meningkatkan layanan pelanggan dan efisiensi operasional.
Bank juga secara bertahap memperkenalkan AI untuk meningkatkan kemampuan anti pencucian uang dan penipuan dalam mencegah kejahatan keuangan.
Singkatnya, kecerdasan buatan sangat mengubah lanskap industri perbankan dan membawa peluang pengembangan yang sangat besar, tetapi juga disertai dengan risiko dan tantangan baru. Bank perlu secara aktif merangkul teknologi AI dan memperkuat manajemen risiko untuk mempertahankan posisi terdepan dalam persaingan di masa depan, melayani pelanggan dengan lebih baik dan menjaga keamanan finansial.