Pada KTT Pasar Modal Pertama dari Guolian Minsheng Securities, Kai-Fu Lee, CEO Zero-100 hal dan Ketua Pekerjaan Inovasi, menyampaikan pidato utama tentang pengembangan kecerdasan buatan di masa depan. Dia meramalkan bahwa 2025 akan menjadi tahun pertama untuk implementasi skala besar aplikasi AI, menandai tahap baru pengembangan untuk teknologi kecerdasan buatan.
Kai-Fu Lee menunjukkan bahwa dibandingkan dengan komputasi awan, siklus burst dari lapisan aplikasi AI2.0 akan diperpendek secara signifikan, dan terobosan komprehensif diharapkan akan dicapai dalam dua tahun. Dia lebih lanjut menganalisis bahwa ekosistem kecerdasan buatan saat ini tidak sehat, terutama karena keuntungan terkonsentrasi di tangan beberapa perusahaan chip. Ekosistem yang sehat harus menjadi lapisan aplikasi (APP) untuk mendapatkan keuntungan paling besar, diikuti oleh lapisan platform dan lapisan model, sementara perusahaan chip berada di akhir rantai laba. Dia memperkirakan bahwa dalam dua tahun ke depan, ekosistem kecerdasan buatan akan secara bertahap disesuaikan untuk membentuk pola distribusi laba yang lebih masuk akal.
Dari perspektif historis, industri TI telah mengalami dua revolusi besar: era PC dan era internet seluler. Kedua revolusi ini tidak hanya mengubah gaya hidup orang, tetapi juga sangat mempromosikan pertumbuhan PDB global. Saat ini, AI generatif memimpin revolusi TI ketiga. Dibandingkan dengan dua revolusi sebelumnya, era AI akan membawa perubahan yang lebih mendalam. Era PC memperkenalkan komputer ke kantor, era internet seluler memungkinkan orang untuk terhubung dengan informasi, aplikasi, dan lainnya kapan saja, di mana saja, dan era AI memungkinkan setiap aplikasi memiliki kemampuan untuk melampaui kecerdasan manusia.
Kai-Fu Lee juga menyebutkan bahwa pengembangan model AI di masa depan akan memasuki daerah aliran sungai, terutama dibagi menjadi dua jenis: satu adalah model besar atau bahkan sepuluh triliun model super-besar, dan yang lainnya adalah model besar tingkat triliun. Model level 100 miliar adalah pragmatis, cepat dan berbiaya rendah, dan cocok untuk berbagai skenario aplikasi; Sementara model super besar memiliki intelijen yang lebih tinggi dan potensi pengembangan yang lebih luas, tetapi juga membutuhkan lebih banyak sumber daya dan investasi.
Secara keseluruhan, pidato Kai-Fu Lee melukis cetak biru yang jelas untuk masa depan kecerdasan buatan. Dengan kemajuan teknologi yang berkelanjutan dan peningkatan bertahap ekosistem, AI akan memainkan peran yang semakin penting dalam berbagai bidang dan mempromosikan pembangunan sosial dan ekonomi.