Baru -baru ini, raksasa teknologi Google mengumumkan pembentukan tim AI baru untuk fokus pada pengembangan model kecerdasan buatan yang dapat mensimulasikan dunia fisik. Tim akan dipimpin oleh Tim Brooks, yang pernah ikut berkepala model generasi video Sora di Openai. Brooks mengungkapkan di platform sosial X bahwa tim akan berafiliasi dengan Google DeepMind, laboratorium penelitian AI di bawah Google, menandai langkah penting bagi Google di bidang AI.
Brooks mengatakan dalam pengumuman bahwa tujuan DeepMind adalah untuk mengembangkan model generatif skala besar untuk mensimulasikan dunia nyata. Dia menyebutkan bahwa tim baru akan bekerja sama dengan tim Gemini, VEO, dan Genie Google untuk memecahkan masalah teknis utama dan meningkatkan kekuatan komputasi model menjadi ekstrem. Gemini adalah model AI unggulan Google, terutama digunakan untuk analisis gambar dan pembuatan teks;

Brooks lebih lanjut mengungkapkan bahwa tim baru akan berupaya mengembangkan alat "generasi interaktif real-time" dan mengeksplorasi cara mengintegrasikan model-model ini dengan model multimodal yang ada seperti Gemini. Deskripsi kerja tim disebutkan: "Kami percaya bahwa pelatihan AI yang skala berdasarkan video dan data multimodal adalah jalur utama untuk mengimplementasikan Kecerdasan Umum Buatan (AGI) Tujuan jangka panjang Google di bidang AI.
Selain Google, banyak startup dan perusahaan teknologi besar juga secara aktif mengembangkan model dunia. Misalnya, World Labs, yang dipimpin oleh peneliti AI terkenal Fei-Fei Lee, startup Israel Decart dan Odyssey, dll. Perusahaan-perusahaan ini percaya bahwa model dunia masa depan akan banyak digunakan dalam media interaktif seperti video game dan film, serta simulasi dunia nyata seperti pelatihan robot.
Namun, sikap terhadap teknologi AI di bidang kreatif tidak konsisten. Survei majalah Wired baru -baru ini menunjukkan bahwa perusahaan pengembangan game seperti Activision Blizzard menggunakan AI untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas, tetapi ini juga menyebabkan sejumlah besar karyawan diberhentikan. Menurut 2024 Animation Union Research, diperkirakan pada tahun 2026, lebih dari 100.000 pekerjaan dalam film film, televisi, dan animasi AS akan dipengaruhi oleh AI.
Namun, beberapa startup pemodelan dunia yang muncul seperti Odyssey berjanji untuk bekerja dengan profesional kreatif daripada menggantikannya. Apakah Google akan mengambil pendekatan serupa masih harus dilihat. Selain itu, masalah hak cipta belum diselesaikan. Beberapa model dunia mungkin telah menggunakan klip video game langsung yang tidak sah, menyebabkan perusahaan yang terlibat menghadapi risiko litigasi.
Google mengatakan bahwa mereka melatih model di YouTube untuk mendapatkan izin berdasarkan ketentuan layanan platform, tetapi belum mengungkapkan video mana yang digunakan. Dengan pengembangan teknologi AI yang berkelanjutan, bagaimana menemukan keseimbangan antara inovasi dan perlindungan hak cipta akan menjadi masalah penting dalam industri teknologi masa depan.