Sebuah tim peneliti di Universitas Peking baru -baru ini meluncurkan alat inovatif yang disebut ChatCoder, yang bertujuan untuk menyelesaikan kesulitan programmer dalam mengekspresikan persyaratan kode. Alat ini secara bertahap memperbaiki dan mendefinisikan persyaratan kode dalam dua tahap dengan mensimulasikan percakapan dengan pengguna, sehingga secara signifikan meningkatkan akurasi eksekusi model besar dalam tugas pembuatan kode.
Dalam desain chatcoder, tim peneliti menekankan pentingnya intervensi manual. Melalui interaksi dengan pengguna, ChatCoder dapat lebih akurat menangkap dan memahami kebutuhan pengguna, dan kemudian menghasilkan kode yang memenuhi harapan. Metode ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pembuatan kode, tetapi juga mengurangi tingkat kesalahan model besar dalam aplikasi praktis.
Makalah ini menunjukkan bahwa intervensi manual memainkan peran kunci dalam proses penyempurnaan permintaan. Melalui percakapan berkelanjutan dengan pengguna, ChatCoder dapat secara bertahap mengklarifikasi rincian persyaratan, menghindari ambiguitas atau kesalahpahaman bahwa model besar dapat muncul selama pembuatan kode. Metode penyempurnaan persyaratan interaktif ini memberikan panduan yang lebih akurat untuk pembuatan kode model besar.
Melalui metode inovatif ini, model besar dapat lebih memenuhi kebutuhan kode pengguna, mempromosikan pengembangan lebih lanjut di bidang pembuatan kode. Peluncuran ChatCoder tidak hanya memberikan pemrogram dengan alat yang efisien, tetapi juga membuka kemungkinan baru untuk penerapan model besar dalam tugas pembuatan kode.
Secara umum, penelitian dan pengembangan ChatCoder menandai terobosan penting di bidang pembuatan kode untuk model besar. Dengan menggabungkan intervensi manual dan dialog cerdas, alat ini memberikan solusi yang efektif untuk masalah mengekspresikan kebutuhan pemrogram, dan diharapkan untuk mempromosikan pengembangan lebih lanjut dan penerapan teknologi pembuatan kode di masa depan.