Penelitian terbaru dari Departemen Urologi Gainesville, University of Florida, mengungkapkan fenomena yang mengkhawatirkan: Jawaban ChatGPT sering gagal memenuhi standar klinis dan bahkan memberikan informasi yang benar -benar salah dalam banyak kasus. Studi ini menyoroti keterbatasan kecerdasan buatan di bidang konsultasi medis dan mengingatkan masyarakat untuk waspada saat menggunakan alat AI untuk mendapatkan nasihat medis.
Para peneliti menemukan bahwa meskipun chatgpt menunjukkan sikap percaya diri ketika menjawab pertanyaan, informasi yang diberikannya seringkali tidak memiliki akurasi dan profesionalisme. Pemutusan antara kepercayaan dan keakuratan ini dapat menyebabkan kesalahan penilaian pasien tentang status kesehatannya sendiri, yang pada gilirannya mempengaruhi keputusan medisnya. Tim peneliti secara khusus menunjukkan bahwa jawaban chatgpt untuk masalah yang melibatkan bidang medis yang kompleks seperti sistem kemih sangat tidak dapat diandalkan.
Hasil penelitian ini telah memicu diskusi ekstensif dalam komunitas medis tentang penerapan kecerdasan buatan dalam konsultasi medis. Para ahli menyarankan bahwa pasien harus memprioritaskan penggunaan alat dan sumber daya klinis yang terbukti ketika menghadapi masalah kesehatan, seperti situs web medis profesional, konsultasi dokter, dll. Daripada mengandalkan sepenuhnya pada chatbot AI. Meskipun teknologi AI memiliki potensi besar di beberapa bidang, masih membutuhkan penilaian dan bimbingan dokter profesional dalam hal diagnosis medis dan rekomendasi perawatan.
Studi ini juga menunjukkan bahwa masalah besar dengan chatgpt ketika menjawab pertanyaan medis adalah ketidakmampuannya untuk membedakan antara sumber informasi yang andal dan tidak dapat diandalkan. Karena data pelatihan ChatGPT berasal dari berbagai sumber daya di internet, termasuk situs web dan forum non-profesional, ini dapat mengakibatkan kualitas informasi yang tidak merata. Di bidang medis, ketidakpastian informasi ini dapat memiliki konsekuensi serius.
Namun demikian, para peneliti belum sepenuhnya meniadakan nilai potensial chatgpt di bidang medis. Mereka menyarankan bahwa di masa depan, mereka dapat mengeksplorasi menggabungkan chatgpt dengan basis pengetahuan medis profesional untuk meningkatkan keakuratan dan keandalan tanggapannya. Pada saat yang sama, mengembangkan model AI yang lebih maju yang dapat mengidentifikasi dan menyaring sumber informasi yang tidak dapat diandalkan juga merupakan arah penting untuk penelitian di masa depan.
Hasil penelitian ini mengingatkan kita bahwa sambil menikmati kenyamanan yang dibawa oleh teknologi AI, kita juga harus jelas tentang keterbatasannya. Terutama di daerah yang melibatkan perawatan kesehatan dan medis, sikap yang berhati -hati dan profesional sangat penting. Ketika pasien menggunakan alat AI untuk mendapatkan saran medis, mereka harus menggunakannya sebagai alat tambahan daripada penggantian untuk konsultasi medis profesional.
Dengan pengembangan teknologi AI yang berkelanjutan, bagaimana menyeimbangkan kenyamanan dan keakuratannya, terutama di bidang -bidang utama seperti perawatan medis, akan menjadi masalah yang perlu diperhatikan dan diselesaikan di masa depan. Penelitian ini terdengar panggilan bangun untuk penerapan AI dalam konsultasi medis dan juga memberikan referensi penting untuk penelitian dan peningkatan di masa depan.