Baru-baru ini, di acara bisnis tahunan "akhir tahun tahun The Ox" yang diprakarsai oleh Feng Lun, pendiri Wantong Real Estate, Zhou Hongyi, pendiri 360 Group, diundang untuk menyampaikan pidato utama yang berjudul "Apa yang seharusnya Perusahaan Perusahaan lakukan di era model besar? " Dalam pidatonya, Zhou Hongyi membahas secara mendalam bagaimana perusahaan harus merespons dan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengubah dan meningkatkan dalam konteks pengembangan berkelanjutan teknologi model besar.
Zhou Hongyi menunjukkan bahwa pengembangan industri model besar berkembang dalam dua arah. Arah pertama adalah mengandalkan kekuatan komputasi yang kuat, data besar -besaran dan parameter untuk mengeksplorasi dan menciptakan kecerdasan super buatan (ASI) yang dapat melampaui manusia dalam semua aspek. Arah ini mewakili terobosan teknologi yang ekstrem, dengan tujuan menciptakan model all-around dengan kecerdasan yang lebih besar daripada manusia. Arah kedua adalah melepaskan obsesi dengan menciptakan model besar serba bisa, menerapkan model besar ke bidang tertentu, dan fokus pada penyelesaian satu tugas. Ini berarti bahwa model akan lebih kecil dan lebih efisien, dengan kebutuhan daya komputasi yang lebih rendah, dan lebih hemat biaya, yang memenuhi kebutuhan aplikasi praktis.

Zhou Hongyi lebih lanjut menjelaskan bahwa jalur kedua adalah untuk berkembang menuju skenario, berbasis aplikasi, khusus dan vertikal, yang merupakan arah pengembangan penting untuk masa depan teknologi model besar. Dia dengan jelas membandingkan arah ini dengan mengubah model besar dari bom atom menjadi "telur teh". Transformasi ini tidak hanya berarti penyederhanaan teknologi, tetapi juga mewakili implementasi yang efektif dari kecerdasan buatan dalam aplikasi praktis.
Dia menekankan bahwa dengan terobosan berkelanjutan dalam teknologi AI global, fokus industri AI telah bergeser dari penelitian teknologi dan pengembangan model besar dan konstruksi infrastruktur ke tahap implementasi aplikasi yang lebih pragmatis. Dia percaya bahwa Super Artificial Intelligence (ASI) masih merupakan bidang kompetitif untuk beberapa raksasa teknologi di seluruh dunia, tetapi lebih banyak peluang inovasi sebenarnya ada dalam aplikasi praktis teknologi AI. Perusahaan harus lebih memperhatikan cara mengubah teknologi model besar menjadi skenario aplikasi praktis untuk mempromosikan transformasi dan peningkatan bisnis mereka sendiri.