Keyboard Google Gboard telah meluncurkan fitur baru yang disebut "Proofreading", yang menggunakan model bahasa besar (LLM) untuk memperbaiki kesalahan kalimat dan paragraf dengan satu klik. Fitur inovatif ini secara signifikan meningkatkan efisiensi input teks seluler, mengubah metode tradisional koreksi kesalahan kata demi kata, dan memberikan pengalaman mengetik yang lebih lancar kepada pengguna. Fitur ini saat ini tersedia di perangkat Pixel 8 dan melayani ribuan pengguna setiap hari. Di balik itu terdapat penelitian mendalam dan terobosan teknis dari tim riset Google dalam pembuatan data, pelatihan model, dan optimalisasi layanan.
Gboard adalah keyboard pintar yang dibuat oleh Google untuk perangkat seluler yang memberikan pengalaman mengetik yang lancar melalui decoding statistik. Kini, tim peneliti Google telah menambahkan fitur inovatif "proofreading" ke dalamnya, memanfaatkan kemampuan canggih model bahasa besar (LLM) untuk mencapai terobosan dalam memperbaiki kesalahan di seluruh kalimat dan paragraf dengan satu klik.
Menurut makalah Google yang baru dirilis "Proofreading: Perbaiki semua kesalahan dengan satu klik", fitur Gboard baru yang disebut "Proofreading" ini mengandalkan dukungan LLM sisi server, yang memungkinkan pengguna mengoreksi seluruh kalimat dengan lancar hanya dengan satu klik atau berbagai kesalahan dalam sebuah paragraf, benar-benar mengubah pengalaman koreksi kata demi kata yang tradisional. Fitur tersebut saat ini diluncurkan di perangkat Pixel 8 dan memberikan manfaat bagi ribuan pengguna setiap hari.

Sistem ini mencakup empat bagian utama: pembuatan data, desain indikator, penyesuaian model, dan layanan. Tim peneliti menghasilkan kumpulan data simulasi melalui kerangka sintesis kesalahan yang kompleks, merancang beberapa indikator untuk mengevaluasi model dari sudut yang berbeda, dan meminjam ide dari InstructGPT untuk pertama-tama menyempurnakannya melalui pembelajaran yang diawasi dan kemudian menggunakan teknologi pembelajaran penguatan untuk menyesuaikan, sehingga secara signifikan meningkatkan kualitas model. kinerja model.

Selain itu, model ini diterapkan pada cloud TPU V5 dan mengoptimalkan latensi melalui kuantisasi, bucketing, input tersegmentasi, dan decoding spekulatif, yang pada akhirnya mengurangi waktu respons median sebesar 39,4%.

Analis percaya bahwa penelitian eksplorasi ini sepenuhnya menunjukkan potensi besar model besar untuk meningkatkan pengalaman interaksi input pada terminal seluler, dan merupakan inovasi yang mengganggu metode interaksi manusia-komputer tradisional. Hal ini menandai kekuatan transformatif model-model besar dalam meningkatkan efisiensi input pengguna, dan membawa inspirasi bagi penggunaan kecerdasan buatan di masa depan untuk mengoptimalkan pengalaman interaktif sehari-hari.
Alamat makalah: https://arxiv.org/abs/2406.04523
Secara keseluruhan, fungsi “proofreading” Google Gboard merupakan keberhasilan penerapan teknologi kecerdasan buatan pada terminal seluler, yang menunjukkan pengalaman masukan yang lebih cerdas dan nyaman di masa depan.