Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi pembangkitan gambar telah berkembang pesat, dan berbagai metode baru bermunculan silih berganti. Dalam penelitian terbaru, Flash Diffusion menonjol karena efisiensi dan fleksibilitasnya, membawa terobosan revolusioner dalam bidang pembuatan gambar. Teknologi ini mencapai efek denoising multi-langkah melalui prediksi satu langkah, sehingga secara signifikan mempersingkat waktu pembangkitan dan mengurangi biaya pelatihan. Artikel ini akan memperkenalkan secara rinci teknologi inti, skenario aplikasi dan prospek masa depan Flash Diffusion.
Dalam penelitian terbaru, metode baru yang disebut Flash Diffusion telah membawa terobosan revolusioner pada teknologi pembuatan gambar. Metode ini mempercepat proses pembuatan model difusi terlatih dengan melatih model prediksi untuk menghasilkan prediksi multi-langkah denoised dalam satu langkah.

Pintu masuk produk: https://top.aibase.com/tool/flash-diffusion
Para peneliti mengatakan bahwa metode difusi petir tidak hanya mencapai kinerja FID dan CLIP-Score yang canggih dalam pembuatan gambar beberapa langkah, tetapi juga membutuhkan lebih sedikit waktu GPU dan jumlah parameter yang dapat dilatih selama pelatihan dibandingkan metode yang ada. Selain itu, metode ini menunjukkan efisiensi dan keserbagunaan yang tinggi dalam berbagai tugas seperti teks-ke-gambar, inpainting, pengubahan wajah, dan resolusi super.
Para peneliti menunjukkan bahwa inovasi metode Difusi Flash adalah menggunakan distribusi yang dapat disesuaikan untuk memilih langkah waktu, sehingga membantu model prediktif untuk menargetkan langkah waktu tertentu dengan lebih baik. Selain itu, metode ini mengadopsi tujuan permusuhan dengan melatih diskriminator untuk membedakan antara sampel yang dihasilkan dan sampel nyata, dan menerapkannya pada ruang laten untuk mengurangi persyaratan komputasi. Pada saat yang sama, tim peneliti juga menggunakan pencocokan distribusi kerugian distilasi untuk memastikan bahwa sampel yang dihasilkan sangat mirip dengan distribusi data yang dipelajari oleh model prediksi.

Selain itu, para peneliti juga menunjukkan kemampuan metode Flash Diffusion untuk beradaptasi dengan jaringan backbone yang berbeda, termasuk denoiser berbasis UNet (SD1.5, SDXL) dan DiT (Pixart-α), serta adaptor. Dalam beberapa contoh, pendekatan ini secara signifikan mengurangi jumlah langkah pengambilan sampel sekaligus menjaga kualitas gambar yang dihasilkan.
Munculnya metode Difusi Flash telah memberikan vitalitas baru ke dalam teknologi pembuatan gambar, sehingga sangat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas proses pembuatan gambar. Terobosan metode ini diharapkan dapat memberikan dampak yang besar di berbagai bidang dan membawa peluang serta tantangan baru pada bidang penelitian terkait.
Efisiensi dan keserbagunaan Difusi Flash telah membuka jalur baru bagi teknologi pembuatan gambar, dan prospek penerapannya di berbagai bidang patut dinantikan. Di masa depan, saya yakin akan ada lebih banyak aplikasi inovatif berdasarkan metode ini untuk lebih mendorong kemajuan dan perkembangan teknologi pembuatan gambar.