Selama libur Hari Nasional, fenomena tak terduga dengan cepat menjadi populer di Internet: sulih suara AI Lei Jun menjadi viral! Editor Downcodes akan membawa Anda melalui kejadian lucu ini. Berbagai video spoof bermunculan silih berganti. Netizen menggunakan teknologi AI untuk meminta Lei Jun "berkomentar kritis" di berbagai peristiwa, bahkan berisi kata-kata kotor ". Fenomena ini memicu diskusi tentang penyalahgunaan teknologi AI dan dampaknya terhadap citra pribadi dan reputasi merek.
Selama liburan Hari Nasional, hal konyol menyebar di Internet - sulih suara AI Lei Jun tiba-tiba menjadi populer! Pendiri Xiaomi pasti diam-diam menghela nafas di dalam hatinya: "Orang ini pasti menimbulkan masalah!" alat AI ini dan membuat video "Komentar Lei Jun Rui", yang tidak hanya lucu, tetapi juga bercampur dengan banyak kata-kata makian. Sepanjang libur Hari Nasional terasa seperti "dikejar dan dimarahi" oleh Lei Jun.

Baru-baru ini, sejumlah besar video spoof dengan latar belakang suara Lei Jun bermunculan di platform video pendek, membuat banyak penonton bingung mana yang asli dan mana yang palsu. Beberapa orang awalnya mengira mereka hanya ingin Pak Lei menyanyikan sebuah lagu dan membuat beberapa video lucu, namun mereka malah mendapatkan banyak konten yang penuh dengan bubuk mesiu, yang benar-benar membuat orang tertawa dan menangis. Bahkan ada pula netizen yang menyayangkan cara sindiran tersebut agak berlebihan.

Beberapa blogger percaya bahwa perilaku seperti itu tidak hanya berdampak pada citra pribadi Lei Jun, tetapi bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada merek Xiaomi. Ini adalah perilaku ilegal. Disarankan agar mereka yang melakukan lelucon segera menghapus video tersebut untuk menghindari menunggu tindakan hukum Xiaomi hanya menyesal ketika tim datang ke rumah saya.
Orang dalam industri juga menyatakan bahwa perkembangan teknologi AI telah mempermudah pemalsuan video dan suara. Menjamurnya fenomena ini membuat sulit untuk membedakan keaslian dan palsu, dan juga mengancam kualitas konten platform video. Menghadapi tantangan seperti ini, platform video tidak hanya harus memperkuat pengawasan, namun juga melindungi pengalaman menonton pengguna dan memastikan bahwa konten yang dilihat semua orang kredibel.
Insiden sulih suara AI yang dilakukan Lei Jun mencerminkan efek pedang bermata dua dari perkembangan teknologi AI, yang tidak hanya menghadirkan hiburan tetapi juga potensi risiko dan tantangan. Bagaimana menstandardisasi penerapan teknologi AI dan menjaga ketertiban lingkungan jaringan patut untuk direnungkan. Insiden serupa diharapkan dapat mendorong platform untuk memperkuat pengawasan dan memandu pengguna untuk menggunakan teknologi AI secara rasional.