Google saat ini memegang 14% saham di antropik startup intelijen buatan yang terkenal, yang dekat dengan batas 15% yang diizinkan untuk dipegang, menurut dokumen hukum terbaru yang diperoleh oleh New York Times. Perilaku investasi ini menyoroti tata letak strategis Google di bidang kecerdasan buatan, dan juga mencerminkan perhatian berkelanjutan raksasa teknologi terhadap penelitian dan pengembangan teknologi mutakhir.
Perlu dicatat bahwa meskipun investasi Google dalam antropik sangat besar, itu tidak mendapatkan kontrol yang sesuai. Secara khusus, Google tidak memiliki hak suara, kursi dewan atau hak pengamat dewan dalam antropik. Model investasi ini menunjukkan bahwa Google lebih fokus pada mempromosikan pengembangan teknologi kecerdasan buatan melalui dukungan modal daripada secara langsung mengganggu keputusan operasional perusahaan.

Google dilaporkan telah menginvestasikan total $ 3 miliar dalam antropik sejauh ini, angka yang sepenuhnya mencerminkan penekanannya pada bidang kecerdasan buatan. Yang lebih mencolok adalah bahwa Google juga berencana untuk menambahkan $ 750 juta lagi pada bulan September 2025, dan dukungan keuangan yang berkelanjutan ini akan membantu secara antropik mempertahankan posisi terkemuka di bidang kecerdasan buatan.
Hubungan investasi ini tidak hanya mencerminkan tata letak strategis raksasa teknologi di bidang kecerdasan buatan, tetapi juga mengungkapkan tren penting dalam industri teknologi saat ini: perusahaan teknologi besar secara aktif mendukung startup dengan potensi inovatif melalui investasi modal untuk mempertahankan keunggulan kompetitif mereka di bidang kecerdasan buatan. Model investasi ini tidak hanya dapat memberikan dukungan keuangan yang diperlukan untuk start-up, tetapi juga memungkinkan raksasa teknologi untuk menempati posisi yang menguntungkan dalam pengembangan teknologi.
Dengan perkembangan cepat teknologi kecerdasan buatan, hubungan investasi seperti Google dan antropik mungkin menjadi lebih umum. Ini tidak hanya akan mempromosikan kemajuan teknologi kecerdasan buatan, tetapi juga dapat membentuk kembali lanskap kompetitif seluruh industri teknologi. Di masa depan, kita mungkin melihat lebih banyak raksasa teknologi melakukan lebih banyak tata letak dan kerja sama yang lebih mendalam di bidang kecerdasan buatan melalui investasi strategis.