Baru -baru ini, Biro Asuransi Kedokteran Provinsi Hunan mengeluarkan pemberitahuan baru, yang jelas melarang rumah sakit internet menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi lainnya untuk secara otomatis menghasilkan resep. Peraturan ini telah menimbulkan perhatian luas dari masyarakat, terutama dalam konteks meningkatnya popularitas layanan medis internet. Dengan kemajuan sains dan teknologi, kecerdasan buatan menjadi semakin banyak digunakan di bidang medis, tetapi bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi dengan keselamatan medis telah menjadi masalah yang mendesak.

Menurut "pemberitahuan" yang dikeluarkan oleh Biro Asuransi Kedokteran Provinsi Hunan, rumah sakit internet harus mengikuti peraturan yang relevan ketika mengeluarkan resep untuk memastikan bahwa resep diselesaikan oleh dokter yang benar -benar menerima dokter. Wawancara dan komunikasi dengan pasien atau keluarga mereka juga harus efektif dan memadai. Benar -benar dilarang menggunakan kecerdasan buatan dan metode lain yang secara otomatis menghasilkan resep. Perlu dicatat bahwa sejak tiga tahun yang lalu, jelas ditetapkan bahwa resep harus dikeluarkan oleh dokter dan tidak boleh digantikan oleh kecerdasan buatan. Pengenalan peraturan ini bertujuan untuk lebih menstandarkan perilaku medis internet dan memastikan keamanan obat pasien.
Menurut Chengdu Business Daily, para pakar industri menunjukkan bahwa melarang resep kecerdasan buatan tidak berarti melarang rumah sakit menggunakan alat kecerdasan buatan untuk membantu pekerjaan dokter. Kecerdasan buatan masih memainkan peran penting dalam membantu dokter melakukan analisis gambar dan penyortiran data, tetapi dokter masih perlu membuat keputusan akhir dalam hal rencana perawatan spesifik dan keputusan obat pasien. Langkah -langkah tersebut dirancang untuk memastikan keselamatan medis dan hak pasien. Para ahli menekankan bahwa penerapan kecerdasan buatan harus terutama membantu, daripada menggantikan penilaian profesional dokter.
Pada saat yang sama, banyak rumah sakit telah mulai mengakses alat kecerdasan buatan, seperti Deepseek, yang dapat membantu dokter menganalisis kasus dan mengidentifikasi lesi dan meningkatkan efisiensi diagnostik. Namun, dokter menekankan bahwa kecerdasan buatan hanyalah alat tambahan, dan diagnosis akhir dan resep masih perlu dibuat oleh dokter profesional. Model "kolaborasi manusia-mesin" ini tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi medis, tetapi juga memastikan kualitas medis, dan merupakan arah penting untuk pengembangan medis di masa depan.
Sebagai contoh, baru -baru ini, Rumah Sakit Rakyat Provinsi Sichuan berhasil terhubung dengan model intelijen buatan domestik Deepseek, menjadi rumah sakit kelas satu di provinsi ini untuk mewujudkan kecerdasan semua skenario medis. Penerapan teknologi ini tidak hanya mempromosikan peningkatan layanan pasien, tetapi juga sangat meningkatkan efisiensi diagnosis dan perawatan klinis dan manajemen rumah sakit. Dalam hal layanan pasien, rumah sakit telah mendirikan konsultan medis cerdas melalui model besar Deepseek untuk memberikan pasien dengan layanan konsultasi medis yang komprehensif. Langkah ini tidak hanya meningkatkan pengalaman medis pasien, tetapi juga membawa perubahan baru pada manajemen dan operasi rumah sakit.
Poin -Poin Kunci:
Provinsi Hunan jelas melarang rumah sakit internet menggunakan AI untuk secara otomatis menghasilkan resep untuk memastikan bahwa dokter meresepkan secara langsung. Peraturan ini bertujuan untuk mengatur perilaku medis internet dan memastikan keamanan obat pasien.
Para ahli menekankan bahwa kecerdasan buatan harus digunakan sebagai alat tambahan, bukan pengganti pengambilan keputusan dokter. Penerapan kecerdasan buatan di bidang medis harus fokus pada peningkatan efisiensi, dan keputusan medis akhir masih perlu dibuat oleh dokter profesional.
Saran medis hanya untuk referensi, dan pasien harus mengikuti penilaian profesional dokter untuk menghindari risiko hukum. Sambil menikmati layanan medis internet, pasien juga harus waspada untuk memastikan keselamatan medis mereka sendiri.