Salinan kode adalah sebagai berikut:
Var Beatles = ["John", "Paul", "George", "Ringo"];
Array Beatles di atas adalah contoh khas dari array tradisional: subskrip dari setiap elemen adalah angka, dan untuk setiap elemen yang ditambahkan, jumlahnya meningkat sebesar 1 pada gilirannya. Subskrip elemen pertama adalah 0, dan subskrip elemen kedua adalah 1. Dan seterusnya.
Jika saja nilai elemen diberikan saat mengisi array, array ini akan menjadi array tradisional, dan subskrip dari elemen masing -masing akan secara otomatis dibuat dan disegarkan.
Perilaku default ini dapat diubah dengan secara eksplisit memberikan subskrip untuk setiap elemen baru saat mengisi array. Saat memberikan subskrip untuk elemen baru, Anda tidak harus dibatasi menggunakan nomor integer. Anda juga dapat menggunakan string:
Salinan kode adalah sebagai berikut:
var lennon = array ();
lennon ["name"] = "John";
Lennon ["tahun"] = "1940";
lennon ["hidup"] = false;
Array seperti itu disebut array asosiatif. Karena string dapat digunakan alih -alih nilai numerik, kode lebih mudah dibaca. Namun, penggunaan ini bukan kebiasaan yang baik dan tidak disarankan untuk digunakan semua orang. Pada dasarnya, saat membuat array asosiatif, Anda membuat properti dari objek array. Dalam JavaScript, semua variabel sebenarnya adalah objek dari beberapa jenis. Misalnya, nilai boolean adalah objek tipe boolean, dan array adalah objek tipe array. Dalam contoh di atas, Anda benar -benar menambahkan nama, tahun dan kehidupan adalah atribut pada array Lennon. Idealnya, Anda tidak boleh memodifikasi sifat objek array, tetapi gunakan objek umum.
Di atas adalah semua tentang artikel ini, saya harap Anda menyukainya.