Saat ini, dengan perkembangan cepat teknologi kecerdasan buatan, bidang pemrograman menghadapi perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. CEO Antropik Dario Amodei membuat pandangan yang luar biasa di sebuah forum di komite hubungan, memprediksi bahwa AI akan dapat menyelesaikan 90% pekerjaan pemrograman dalam tiga hingga enam bulan ke depan. Prediksi ini tidak hanya memicu diskusi luas di komunitas teknologi, tetapi juga melukis gambaran yang sama sekali baru tentang masa depan industri pemrograman.
Amodai lebih lanjut menunjukkan bahwa dengan kemajuan teknologi yang berkelanjutan, dimungkinkan bagi kecerdasan buatan untuk menerapkan hampir semua penulisan kode dalam waktu 12 bulan. Meskipun mengejutkan, komentar ini juga mengungkapkan potensi besar kecerdasan buatan di bidang pemrograman. Namun, Amodai menekankan bahwa meskipun kecerdasan buatan akan melakukan sebagian besar tugas pemrograman, peran pemrogram manusia masih sangat diperlukan. Mereka perlu mengklarifikasi persyaratan fungsional, merancang ide aplikasi, dan membuat keputusan kunci. Model kolaborasi antara manusia dan mesin ini akan menjadi arus utama di bidang pemrograman masa depan.

Dalam percakapan dengan Mike Frafan, Presiden Komite Hubungan Luar Negeri, Amodai menguraikan pandangannya tentang masa depan kecerdasan buatan. Dia percaya bahwa pemrograman adalah salah satu bidang mengemudi tercepat dalam kecerdasan buatan, dan kecerdasan buatan di masa depan akan dapat melakukan banyak tugas berulang untuk manusia. Namun demikian, Amodai mendorong orang untuk memeriksa kembali konsep "kegunaan" dan "tidak berguna", percaya bahwa intervensi kecerdasan buatan akan menambah kemungkinan baru pada kehidupan manusia daripada menggantikan nilai manusia.
Ketika ditanya apakah "Deepseek" dapat dianggap sebagai "momen sputnik," Amodai mengatakan bahwa kemunculan Deepseek tidak istimewa, itu hanyalah contoh baru dari tren penurunan biaya data. Dia lebih lanjut menekankan bahwa di masa depan, dunia di mana semua orang dapat program semakin dekat, dan kecerdasan buatan akan membuat pemrograman lebih populer dan nyaman.
Sementara itu, CEO OpenAI Sam Altman juga berbagi wawasannya tentang pemrograman masa depan dalam podcast. Artman percaya bahwa cara pemrograman akan berubah secara signifikan dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Banyak orang mulai memprogram dalam bahasa alami, dan metode pengkodean tradisional secara bertahap akan dihilangkan. Altman dengan humor menyatakan bahwa beberapa orang sekarang menyelesaikan tugas pemrograman dengan menulis kode, dan definisi dan keterampilan yang diperlukan dari pemrograman di masa depan akan sangat berbeda dari sebelumnya.
Dengan perkembangan cepat teknologi kecerdasan buatan, masa depan pemrograman akan mengantarkan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Prediksi Amodai dan Artman tidak hanya mengungkapkan potensi besar kecerdasan buatan di bidang pemrograman, tetapi juga menunjukkan arah masa depan bagi pemrogram. Meskipun kecerdasan buatan akan melakukan lebih banyak tugas pemrograman, kreativitas dan kemampuan pengambilan keputusan pemrogram manusia masih sangat diperlukan. Pemrograman di masa depan akan lebih memperhatikan kolaborasi antara manusia dan mesin, dan kemajuan teknologi akan membawa lebih banyak kemungkinan bagi umat manusia.
Poin -Poin Kunci:
Amodai berharap bahwa kecerdasan buatan akan menyelesaikan 90% dari pekerjaan pemrograman dalam 3-6 bulan ke depan.
Pemrogram manusia masih perlu berpartisipasi dalam desain dan pengambilan keputusan, dan kecerdasan buatan akan melakukan tugas yang berulang.
Di masa depan, pemrograman akan secara bertahap beralih ke bahasa alami, mengubah metode pemrograman dan persyaratan keterampilan.