Di era digital saat ini, perkembangan cepat teknologi AI telah menyuntikkan vitalitas baru ke dalam budaya tradisional. Dengan menggabungkan puisi kuno dengan teknologi modern, kita dapat membuat konten yang mendidik dan menghibur, sehingga menarik lebih banyak audiens, terutama generasi muda. Inovasi ini tidak hanya membawa kehidupan baru bagi puisi kuno, tetapi juga menyediakan cara baru untuk memonetisasi pencipta media diri.
Untuk pencipta media sendiri yang tertarik pada puisi kuno, menggabungkan teknologi AI dan tema pengasuhan secara akurat dapat menarik kelompok sasaran seperti orang tua dan pendidik. Dengan mengubah puisi kuno menjadi gambar, video dan lagu, pencipta dapat menyampaikan nilai budaya dengan cara yang lebih jelas dan intuitif, sambil mencapai diversifikasi pembuatan konten.
Memulai dengan model kreatif ini membutuhkan fondasi teknis tertentu, termasuk pemahaman tentang alat AI dan kemampuan pengeditan video dasar. Namun, dengan popularitas dan kemudahan penggunaan alat AI, bahkan pemula dapat dengan cepat menguasai keterampilan yang relevan dan memulai perjalanan kreatif mereka sendiri.

Langkah pertama dalam proses operasi adalah untuk menentukan konten dan gaya puisi kuno dan menggunakan chatgpt untuk mendapatkan kisah latar belakang puisi kuno. Ini tidak hanya membantu untuk memahami konotasi puisi kuno secara mendalam, tetapi juga menyediakan bahan yang kaya untuk kreasi berikutnya. Selanjutnya, pencipta perlu membuat skrip dan storyboard berdasarkan isi puisi kuno untuk memastikan keragaman dalam gambar dan menghindari penggunaan nama untuk mempertahankan universalitas karya.
Menggunakan Midjourney untuk menghasilkan gambar gaya terpadu adalah langkah kunci dalam proses pembuatan. Melalui alat AI, pencipta dapat dengan cepat menghasilkan elemen visual yang sesuai dengan konsepsi artistik puisi kuno, meletakkan dasar untuk produksi video. Kemudian, pilih alat video AI yang tepat untuk mengubah gambar menjadi video dinamis, membuat konten puisi kuno lebih jelas dan menarik.

Untuk meningkatkan daya tarik karya, pencipta dapat menggunakan alat generasi musik AI seperti Suno untuk soundtrack puisi kuno. Kombinasi musik dan gambar dapat lebih meningkatkan pencelupan penonton dan membuat konsepsi artistik puisi kuno lebih berakar di hati orang. Akhirnya, perangkat lunak pengeditan video seperti Chuangying digunakan untuk mengintegrasikan gambar, musik, dan subtitle untuk menyelesaikan produksi video akhir.
Kasus ini menunjukkan potensi besar teknologi AI di bidang budaya tradisional. Melalui cara -cara inovatif, puisi kuno dapat disajikan kepada penonton dalam bentuk yang lebih modern, terutama anak -anak. Ini tidak hanya membantu warisan budaya tradisional, tetapi juga menyediakan saluran monetisasi baru untuk pencipta media sendiri, mewujudkan peningkatan ganda inovasi konten dan nilai komersial.

Saat menggunakan alat AI untuk membuat, pembuat perlu memperhatikan untuk mematuhi peraturan hak cipta musik dan menghindari perselisihan hak cipta selama penggunaan komersial. Selain itu, untuk karakter langka dan polifonik dalam puisi kuno, pencipta harus memastikan pengucapannya yang benar untuk memastikan keakuratan pekerjaan.
Singkatnya, perkembangan yang cepat dari teknologi AI memberikan kemungkinan yang tidak terbatas untuk pencipta media sendiri. Dengan menggabungkan alat AI dan budaya tradisional, kami tidak hanya dapat membuat konten yang mendidik dan menghibur, tetapi juga mencapai peningkatan ganda inovasi konten dan nilai komersial. Di masa depan, dengan kemajuan teknologi yang berkelanjutan, model kreatif ini akan membawa lebih banyak kejutan dan peluang.