Pada KTT Keamanan Cybersecurity Asia-Pasifik baru-baru ini, CEO Kaspersky menyatakan pandangannya tentang teknologi kecerdasan buatan saat ini, terutama chatgpt. Dia mencatat bahwa meskipun chatgpt berkinerja baik dalam menjawab beberapa pertanyaan dasar, masih ada kesenjangan yang signifikan antara itu dan kecerdasan manusia. Pandangan ini menarik perhatian luas dari peserta karena menyentuh keterbatasan teknologi kecerdasan buatan dalam aplikasi praktis.
Kaspersky secara aktif memanfaatkan chatgpt untuk mengoptimalkan dan meningkatkan alur kerja internalnya, yang menunjukkan bahwa perusahaan terbuka untuk teknologi yang muncul. Namun, mereka juga memperjelas bahwa mereka tidak sepenuhnya mempercayai hasil yang dihasilkan oleh chatgpt, yang mencerminkan bahwa kecerdasan buatan masih membutuhkan pengawasan dan intervensi manusia dalam tahap perkembangan teknologi saat ini. Sikap hati -hati ini sangat penting untuk memastikan keamanan jaringan, karena kesalahan penilaian dapat menyebabkan pelanggaran keamanan yang serius.
Selain itu, Kaspersky mengusulkan konsep inovatif "kekebalan dunia maya" di puncak. Konsep ini bertujuan untuk mencapai solusi jaringan yang tidak dapat dipecahkan melalui desain keamanan, sehingga secara mendasar meningkatkan keamanan sistem jaringan. Proposal konsep ini tidak hanya memberikan arah berpikir baru untuk bidang keamanan jaringan, tetapi juga dapat memimpin tren pengembangan teknologi keamanan jaringan di masa depan.
Secara keseluruhan, pidato Kaspersky di Asia-Pasifik Cybersecurity Summit tidak hanya menunjukkan pemahaman mendalam perusahaan tentang teknologi kecerdasan buatan, tetapi juga menekankan pentingnya inovasi dan kewaspadaan berkelanjutan di bidang keamanan siber. Dengan kemajuan teknologi yang berkelanjutan, bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi dan risiko keamanan akan menjadi masalah penting yang perlu dihadapi oleh semua praktisi keamanan jaringan.