Kantor Hak Cipta A.S. baru -baru ini mengumumkan bahwa mereka akan secara resmi meluncurkan periode konsultasi publik tentang kecerdasan buatan dan masalah hak cipta pada 30 Agustus. Langkah ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam bagaimana menyeimbangkan hubungan antara inovasi teknologi dan perlindungan hak cipta dalam konteks perkembangan kecerdasan buatan yang cepat. Kantor hak cipta sangat peduli dengan tiga masalah inti: legalitas penggunaan data yang dilindungi hak cipta selama pelatihan model kecerdasan buatan, apakah konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan dapat dilindungi hak cipta, dan masalah kewajiban hak cipta sistem kecerdasan buatan. Konsultasi akan berlangsung hingga 18 Oktober, memberikan orang -orang dari semua lapisan masyarakat dengan kesempatan untuk mengekspresikan pendapat dan saran mereka.
Dalam hal pelatihan model kecerdasan buatan, kantor hak cipta akan fokus pada bagaimana memastikan bahwa hak-hak pencipta tidak dilanggar saat menggunakan data yang dilindungi hak cipta. Dengan kemajuan teknologi pembelajaran yang mendalam, sistem AI membutuhkan sejumlah besar data untuk dilatih, yang sering berisi karya berhak cipta. Bagaimana menemukan keseimbangan antara mempromosikan pengembangan AI dan melindungi hak cipta telah menjadi masalah utama yang perlu diselesaikan dengan segera. Kantor hak cipta berharap bahwa melalui konsultasi ini, kami dapat mengumpulkan pendapat dari para ahli teknis, profesional dan pencipta hukum, dan memberikan dasar untuk merumuskan kebijakan yang relevan.
Mengenai edisi hak cipta materi yang dihasilkan intelijen buatan, Kantor Hak Cipta akan membahas apakah konten yang dihasilkan AI asli dan bagaimana menentukan kepemilikan hak cipta dari karya-karya yang dihasilkan AI. Karena AI menjadi semakin banyak digunakan di bidang kreatif seperti sastra, musik, dan seni, sangat penting untuk menentukan status hak cipta dari karya -karya ini. Ini tidak hanya mempengaruhi hak dan kepentingan pencipta, tetapi juga mempengaruhi pengembangan inovatif dan promosi aplikasi teknologi AI. Kantor hak cipta berharap untuk mencapai konsensus tentang standar pengakuan hak cipta untuk konten yang dihasilkan AI melalui konsultasi ini.
Dalam hal hubungan antara kewajiban hak cipta dan kecerdasan buatan, Kantor Hak Cipta akan fokus pada bagaimana menentukan orang yang bertanggung jawab ketika sistem AI menghasilkan konten yang melanggar. Ketika sistem AI menjadi lebih otonom, menjadi lebih rumit untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran. Haruskah pengembang AI, pengguna, atau haruskah sistem AI itu menanggung tanggung jawab? Masalah ini tidak hanya melibatkan tingkat hukum, tetapi juga melibatkan masalah etika teknologi AI. Kantor hak cipta berharap bahwa melalui konsultasi ini, ia dapat membentuk kerangka awal untuk penentuan tanggung jawab hak cipta dalam sistem AI.
Masa konsultasi publik ini menyediakan platform komunikasi penting bagi para pemangku kepentingan yang relevan. Perusahaan teknologi, pencipta, pakar hukum, dan masyarakat umum semuanya dapat menyatakan pendapat mereka tentang masalah AI dan hak cipta. Kantor hak cipta mengatakan bahwa pendapat yang dikumpulkan akan digunakan sebagai referensi penting untuk merumuskan kebijakan yang relevan dan prinsip -prinsip panduan untuk mengatasi tantangan hak cipta yang disebabkan oleh pengembangan teknologi AI yang cepat. Dengan kemajuan teknologi AI yang berkelanjutan, bagaimana mempromosikan inovasi teknologi sambil melindungi hak dan kepentingan pencipta akan menjadi fokus perhatian jangka panjang di bidang hak cipta.