Menurut survei CIO baru oleh Platform Investasi Teknologi mengakui, lebih dari setengah organisasi telah menyatakan keprihatinan tentang masalah keamanan saat menggunakan kecerdasan buatan generatif. Secara khusus, 52% responden percaya bahwa dengan meluasnya penggunaan teknologi kecerdasan buatan generatif, masalah keamanan seperti pelanggaran data, pelanggaran privasi, dan penggunaan jahat menjadi semakin menonjol. Kekhawatiran ini tidak terbatas pada tingkat teknis, tetapi juga melibatkan risiko hukum dan kepatuhan, terutama ketika menangani informasi sensitif, di mana organisasi harus lebih berhati -hati.
Survei ini juga menunjukkan bahwa kompleksitas dan persyaratan sumber daya perangkat keras adalah tantangan utama lain bagi organisasi ketika mengadopsi kecerdasan buatan generatif. Banyak bisnis mengatakan menggunakan dan memelihara teknologi canggih ini membutuhkan banyak sumber daya dan keahlian komputasi, yang sangat sulit bagi usaha kecil dan menengah. Selain itu, kompleksitas teknologi juga membuat organisasi menghadapi kurva belajar yang lebih tinggi selama implementasi, lebih lanjut meningkatkan hambatan adopsi.
Meskipun demikian, penerapan kecerdasan buatan generatif masih berkembang pesat. Survei menemukan bahwa 82% organisasi terutama menggunakan chatgpt sebagai alat inti untuk kecerdasan buatan generatif mereka. Fenomena ini menunjukkan bahwa terlepas dari tantangan, potensi AI generatif dalam meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan proses dan meningkatkan kemampuan inovasi masih diakui secara luas.
Ke depan, sebagian besar organisasi optimis tentang prospek kecerdasan buatan generatif. Hasil survei menunjukkan bahwa perusahaan umumnya percaya bahwa teknologi kecerdasan buatan akan memiliki dampak positif pada bisnis mereka dalam dua tahun ke depan. Apakah itu untuk mengotomatiskan tugas, meningkatkan pengalaman pelanggan, atau mempromosikan inovasi, kecerdasan buatan generatif dianggap sebagai kekuatan pendorong penting untuk transformasi digital perusahaan.
Secara keseluruhan, meskipun masalah keamanan dan persyaratan sumber daya tetap menjadi hambatan utama yang perlu diatasi oleh organisasi ketika mengadopsi kecerdasan buatan generik, prospek aplikasi potensial dan luas mereka menjadikan teknologi ini sebagai investasi strategis yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan. Dengan kedewasaan teknologi yang berkelanjutan dan peningkatan solusi, kecerdasan buatan generatif diharapkan memiliki dampak yang luas pada semua lapisan masyarakat dalam beberapa tahun ke depan.