Kepala peneliti AI Meta Yann Lecun baru -baru ini mengeluarkan peringatan, menunjukkan bahwa regulasi prematur teknologi intelijen buatan dapat secara tidak sengaja memperkuat dominasi raksasa teknologi, sehingga mengekang persaingan pasar. Dia menekankan bahwa model pengembangan AI open source adalah kunci untuk mempromosikan inovasi teknologi.
Namun, model terbuka ini juga menyebabkan beberapa kekhawatiran. Beberapa ahli menunjukkan bahwa menyerahkan model AI generatif yang kuat kepada aktor berbahaya yang potensial dapat meningkatkan risiko disinformasi, perang dunia maya dan bioterorisme. Kekhawatiran ini tidak tanpa tujuan.
Lecun memiliki reservasi tentang teknologi AI saat ini, dan dia percaya bahwa sistem AI yang ada terlalu tinggi. Namun, ia tetap percaya diri di masa depan AI, percaya bahwa sistem AI yang lebih kuat akan membantu memecahkan tantangan besar yang dihadapi dunia, seperti perubahan iklim dan pengendalian penyakit. Optimisme ini didasarkan pada potensi besar teknologi AI dalam pemrosesan data dan pengenalan pola.
Di jalan pengembangan teknologi, menyeimbangkan inovasi dan keamanan selalu menjadi masalah yang sulit. Bagaimana cara mencegah risiko potensial secara efektif saat mempromosikan pengembangan teknologi AI adalah masalah yang perlu dihadapi oleh pembuat kebijakan, perusahaan teknologi, dan penelitian. Pandangan Lecun memberi kita perspektif penting, yaitu, saat mempromosikan kemajuan teknologi, kita juga harus waspada terhadap kemungkinan dampak negatif.
Di masa depan, pengembangan teknologi AI pasti akan membentuk kembali struktur sosial dan ekonomi kita. Dalam proses ini, memastikan keadilan dan aksesibilitas teknologi akan menjadi kunci untuk mencapai inklusif teknologi. Kami berharap dapat melihat lebih banyak ahli seperti Lecun yang dapat menunjukkan kami dalam gelombang pengembangan teknologi dan memastikan bahwa teknologi AI benar-benar melayani kesejahteraan semua umat manusia.