Perdana Menteri Inggris Rishi Sung baru -baru ini menekankan dualitas pengembangan kecerdasan buatan (AI) dalam pidato publiknya, menunjukkan bahwa keseimbangan perlu dicapai antara mengatasi risiko yang dibawa oleh AI dan mengetuk potensi manfaatnya. Dia mengatakan bahwa perkembangan yang cepat dari teknologi AI telah membawa peluang dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang tidak dapat diabaikan, sehingga kerja sama dan norma global sangat penting.
Sunda secara khusus menyebutkan bahwa ia mengundang Cina untuk menghadiri KTT Keamanan AI yang akan datang, sebuah langkah yang telah menarik perhatian luas. Dia percaya bahwa sebagai salah satu kekuatan AI terkemuka di dunia, Cina memiliki pengaruh penting dalam penelitian dan pengembangan dan penerapan teknologi AI. Kerjasama dengan Cina tidak hanya akan membantu mempromosikan pengembangan teknologi AI global yang sehat, tetapi juga memberikan perspektif dan solusi yang beragam untuk perumusan spesifikasi AI internasional.
Meskipun beberapa orang mempertanyakan kelayakan kerja sama global ini, berpikir itu mungkin "lamunan", Song optimis. Dia percaya bahwa dengan menyatukan kebijaksanaan global, terutama suara -suara dari berbagai budaya dan latar belakang, itu dapat memberikan panduan yang lebih komprehensif untuk norma dan pengembangan AI. Dia menekankan bahwa potensi AI hanya dapat benar -benar menguntungkan umat manusia jika dikelola dan dipandu secara efektif pada skala global.
Sunda juga menyebutkan bahwa penerapan teknologi AI telah menembus ke semua bidang masyarakat, dari perawatan medis hingga pendidikan, transportasi ke keuangan, AI mengubah gaya hidup orang. Namun, dengan popularitas AI, risiko potensial telah secara bertahap muncul, seperti masalah privasi data, bias algoritma, dan kemungkinan dampak pekerjaan AI. Oleh karena itu, sangat mendesak untuk merumuskan standar AI terpadu secara global.
Dia meminta pemerintah, perusahaan teknologi, dan lembaga penelitian untuk bekerja sama untuk mempromosikan pengembangan teknologi AI yang aman dan berkelanjutan. Sunda mengatakan Inggris akan memainkan peran utama dalam proses ini dan secara aktif mempromosikan kerja sama internasional untuk memastikan bahwa teknologi AI dapat digunakan secara bertanggung jawab dalam skala global.
Akhirnya, Suna menekankan bahwa masa depan AI ada di tangan umat manusia, dan hanya melalui kerja sama global dan norma -norma yang dapat membuat teknologi AI membawa kesejahteraan bagi semua umat manusia, daripada menjadi ancaman. Dia menantikan KTT Keamanan AI yang akan datang bahwa negara -negara dapat mencapai konsensus tentang norma dan pengembangan AI dan bersama -sama memenuhi tantangan dan peluang di era AI.