Tim peneliti di Karolinska Institute di Swedia telah membuat terobosan besar di bidang perawatan kanker dengan mengembangkan perangkat nanorobot DNA yang dapat secara akurat mengaktifkan "senjata" yang dibawanya dalam lingkungan mikro tumor. Setelah percobaan tikus, pertumbuhan tumor secara efektif berkurang 70%, memberikan arah baru untuk pengobatan kanker.
Penelitian ini terinspirasi oleh film fiksi ilmiah 1966 The Fantastic Journey, yang menggambarkan seorang dokter yang mempersempit ke dalam tubuh manusia untuk operasi. 58 tahun kemudian, konsep fiksi ilmiah ini diwujudkan dalam kenyataan, dan penerapan nanoteknologi telah mengambil langkah penting dalam pengobatan kanker.
Terobosan inti penelitian terletak pada menciptakan "sakelar fatal". Tim peneliti sebelumnya telah mengembangkan struktur yang dapat mengatur "reseptor kematian" pada permukaan sel untuk menginduksi kematian sel. Struktur ini didasarkan pada enam peptida yang dirakit dalam pola heksagonal, sedangkan kepala nanorobot menyembunyikan enam ligan sitotoksik yang diatur dalam pola heksagonal.

Teknologi DNA Origami adalah kunci untuk penelitian ini, memungkinkan para peneliti untuk secara tepat mengendalikan pengaturan spasial ligan dan memastikan agregasi optimal reseptor kematian. Teknik ini sangat penting untuk menginduksi kematian sel yang efektif dan memberikan fondasi yang kuat untuk desain nanorobot.
Mekanisme aktivasi "sakelar fatal" tergantung pada lingkungan mikro asam di sekitar sel kanker. Dalam kondisi fisiologis normal, senjata peptida tetap lembam dan tidak berbahaya, tetapi ketika pH turun menjadi 6,5, struktur DNA terbuka, mengungkapkan ligan sitotoksik, memicu "sakelar fatal".
Tim peneliti melakukan percobaan pada tikus yang membawa tumor xenograft kanker manusia, dan hasilnya menunjukkan bahwa pertumbuhan tumor berkurang secara signifikan 70% setelah injeksi perangkat nano. Prestasi ini memberikan harapan baru untuk perawatan kanker di masa depan.
Terobosan ini tidak hanya menunjukkan potensi besar nanoteknologi di bidang kedokteran, tetapi juga menunjukkan bahwa perluasan masa depan umur manusia mungkin tidak lagi menjadi mimpi. Dengan perkembangan nanoteknologi yang berkelanjutan, lebih banyak inovasi dan terobosan akan terlihat dalam perawatan kanker dan bidang medis lainnya.
Alamat kertas: https://www.nature.com/articles/s41565-024-01676-4