Pada KTT Pemerintah Dunia di Dubai, raksasa teknologi Elon Musk mengumumkan melalui tautan video bahwa perusahaan intelijen buatannya Xai akan segera meluncurkan generasi baru Chatbot Grok3. Musk mengungkapkan bahwa GROK3 saat ini sedang menjalani optimasi akhir dan diharapkan akan secara resmi dirilis dalam satu hingga dua minggu ke depan. Dia yakin dengan kinerjanya dan menegaskan bahwa GROK3 akan melampaui semua produk serupa di pasaran saat ini, termasuk chatgpt populer.

Dalam pidatonya, Musk menyebutkan bahwa meskipun chatgpt Openai telah membuat pencapaian yang signifikan di bidang kecerdasan buatan, ia sangat percaya bahwa GROK3 akan mencapai terobosan baru di tingkat kinerja dan kecerdasan. Dia menekankan bahwa kecepatan pengembangan kecerdasan buatan semakin cepat, dan kecerdasan mesin akan mendominasi di masa depan, dan proporsi kecerdasan manusia dalam seluruh sistem cerdas akan menjadi tidak signifikan. Dia memperkirakan bahwa intelijen digital di masa depan akan menyumbang lebih dari 99% dari jumlah total kecerdasan, dan tren ini tidak dapat diubah.
Berbicara tentang situasi saat ini dalam industri kecerdasan buatan, Musk mengkritik upaya Openai baru-baru ini untuk sepenuhnya menghilangkan sifat nirlaba. Dia percaya bahwa pergeseran ini terlalu radikal dan dapat secara negatif mempengaruhi laba ganda Openai dan struktur nirlaba. Musk menunjukkan bahwa meskipun model pengembangan Openai telah mencapai keberhasilan tertentu, arah perkembangannya di masa depan masih perlu dipertimbangkan dengan cermat.
Selain itu, Musk juga memiliki pertukaran mendalam dengan Menteri Kecerdasan Buatan UEA Al Orama, dan kedua belah pihak membahas bekerja sama dengan pembangunan sistem transportasi berkecepatan tinggi bawah tanah yang disebut "Lingkaran Dubai" di Dubai. Musk menggambarkan proyek itu sebagai "lubang cacing", dan meskipun tidak ada detail spesifik yang diungkapkan, rencana itu tidak diragukan lagi menunjukkan ambisinya di bidang transportasi masa depan.
Dalam urusan internasional, Musk juga menyatakan pandangannya tentang kebijakan luar negeri AS. Dia percaya bahwa Amerika Serikat terlalu kuat dalam perilaku masa lalunya dan harus lebih memperhatikan kata -kata dan perbuatannya sendiri di masa depan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas global.
Singkatnya, peluncuran GROK3 akan menjadi tonggak penting lainnya di bidang kecerdasan buatan. Musk yakin di dalamnya dan percaya itu akan melampaui semua chatbot yang ada. Pada saat yang sama, ia mengedepankan wawasan unik tentang kebangkitan intelijen mesin di masa depan dan model pengembangan Openai, menunjukkan pengaruhnya yang mendalam dalam teknologi dan urusan global.