Oracle baru-baru ini merilis perkiraan pendapatannya untuk tahun fiskal 2025, yang diperkirakan akan mencapai pertumbuhan dua digit, jauh melebihi ekspektasi pasar, terutama karena kuatnya permintaan akan layanan cloud AI. Perkiraan tersebut mendorong harga saham perusahaan naik 9% setelah penutupan. Pada saat yang sama, Oracle juga mengumumkan kerja sama dengan OpenAI dan Google Cloud untuk lebih memperluas infrastruktur cloud-nya. Prediksi dan kerja sama ini menunjukkan bahwa Oracle secara aktif menerapkan bidang AI dan berusaha menempati posisi yang lebih menguntungkan dalam persaingan pasar komputasi awan.
Perusahaan teknologi AS Oracle pada hari Selasa memperkirakan pertumbuhan pendapatan dua digit hingga tahun fiskal 2025, mengalahkan ekspektasi analis dan menunjukkan permintaan yang kuat untuk layanan cloud AI, dan saham perusahaan tersebut naik 9%. Oracle juga mengumumkan kemitraan dengan pembuat ChatGPT OpenAI dan Google Cloud untuk memperluas infrastruktur cloud miliknya kepada klien.

“Saya memperkirakan setiap kuartal akan tumbuh lebih cepat dibandingkan kuartal sebelumnya karena kemampuan Oracle Cloud Infrastructure mulai memenuhi permintaan,” kata CEO perusahaan Safra Katz. “Pada kuartal keempat saja, Oracle menandatangani lebih dari 30 kontrak penjualan AI dengan total nilai lebih dari $12,5 miliar , termasuk satu dengan OpenAI untuk melatih ChatGPT di Oracle Cloud.”
Investasi AI memainkan peran penting dalam upaya Oracle untuk mengejar ketertinggalan dari raksasa cloud seperti Microsoft. Cloud Azure milik Microsoft juga mencapai pertumbuhan pesat karena kerjasamanya dengan OpenAI. Oracle juga telah menginvestasikan miliaran dolar dalam perangkat keras pada raksasa chip Nvidia. Total pendapatan perusahaan naik 3% pada kuartal keempat menjadi $14,29 miliar, namun jauh dari perkiraan Thomson Reuters LSEG sebesar $14,55 miliar.
“Oracle bekerja dengan baik sebagai penyedia terbesar keempat di pasar cloud, tetapi bisnis ini harus tumbuh lebih besar untuk membantu pertumbuhan keseluruhan mencapai pertumbuhan dua digit,” kata Gil Luria, analis riset di DA Davidson, melaporkan pertumbuhan pendapatan total sebesar 6 % pada tahun fiskal 2024, dan analis memperkirakan pertumbuhan sebesar 9% pada tahun fiskal 2025. Perusahaan memperkirakan pendapatan kuartal pertama akan meningkat 5% hingga 7%, sementara analis memperkirakan pertumbuhan 7,6%.
“Pada kuartal ketiga dan keempat, Oracle menandatangani kontrak penjualan terbesar dalam sejarah kami, didorong oleh permintaan yang signifikan untuk melatih model bahasa AI besar di Oracle Cloud,” kata Katz $98 miliar pada kuartal keempat, naik 44% dari tahun lalu. Laba per saham perusahaan yang disesuaikan adalah $1,63, dibandingkan dengan ekspektasi analis sebesar $1,65.
Secara keseluruhan, perkiraan optimis dan kerja sama strategis Oracle untuk layanan cloud AI menunjukkan ambisinya dalam persaingan pasar komputasi cloud dan juga mencerminkan peran penting teknologi AI dalam mendorong pertumbuhan pasar layanan cloud. Di masa depan, kinerja pasar Oracle patut mendapat perhatian terus-menerus.