Universitas Tongji secara resmi meluncurkan ChatTJ (Tongji Xiaoyou), asisten layanan konsultasi kecerdasan buatan, menandai langkah penting bagi sekolah di bidang aplikasi kecerdasan buatan. Asisten AI berdasarkan teknologi model besar ini akan digunakan dalam konsultasi penerimaan ujian masuk perguruan tinggi gelombang pertama, memberikan layanan informasi yang nyaman dan berwibawa kepada kandidat dan orang tua. ChatTJ bertujuan untuk membangun rangkaian lengkap produk dan layanan kecerdasan buatan untuk ekologi konten universitas. Fungsi utamanya adalah memberikan dukungan informasi yang komprehensif dan akurat kepada pengguna melalui dialog AI. Hal ini secara efektif akan meningkatkan efisiensi konsultasi penerimaan Universitas Tongji dan meletakkan dasar untuk penerapan di bidang lain di masa depan.

ChatTJ adalah pencapaian terbaru Universitas Tongji yang sepenuhnya merangkul era AI, yang bertujuan untuk menciptakan rangkaian lengkap produk dan layanan kecerdasan buatan untuk ekosistem konten universitas. Hal ini didasarkan pada mekanisme algoritme tingkat lanjut, dengan dialog AI sebagai fungsi intinya, dan model bahasa berskala besar serta model lainnya yang dilatih melalui jaringan saraf dalam, pembelajaran penguatan, dan teknologi lainnya untuk menyediakan layanan informasi yang komprehensif dan akurat bagi calon dan orang tua.
Hanya dalam beberapa detik, ChatTJ dapat secara otomatis menganalisis dan menghasilkan informasi referensi eksklusif untuk Universitas Tongji berdasarkan instruksi calon dan orang tua.
Kedepannya, ChatTJ akan terus memperluas dan memperdalam fungsi dan layanan terkait, serta memberikan layanan konsultasi untuk berbagai tugas Universitas Tongji.
Peluncuran ChatTJ tidak hanya meningkatkan tingkat layanan penerimaan Universitas Tongji, namun juga memberikan contoh baru bagi universitas untuk menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk melayani guru dan siswa. Saya yakin kedepannya fungsi ChatTJ akan semakin lengkap dan memberikan layanan yang lebih baik kepada lebih banyak pengguna. Hal ini menandakan penerapan teknologi kecerdasan buatan dalam bidang pendidikan akan semakin luas dan mendalam.