Dengan kemajuan signifikan di bidang kecerdasan buatan, khususnya arsitektur GPU Blackwell yang akan datang, nilai pasar Nvidia telah melampaui Microsoft, Apple, dan Google, serta menjadi perusahaan paling bernilai di dunia. Pencapaian ini menandai semakin pentingnya teknologi kecerdasan buatan dalam perekonomian global dan mencerminkan kepemimpinan NVIDIA serta kemampuan inovasi yang kuat di bidang ini. Lonjakan harga saham yang terus berlanjut tidak hanya mencerminkan kepercayaan investor terhadap perkembangan Nvidia di masa depan, tetapi juga menandai pesatnya perkembangan industri kecerdasan buatan.
Nvidia telah melampaui Microsoft, Apple dan Google untuk menjadi perusahaan paling berharga di dunia setelah sahamnya melonjak.
Harga saham NVIDIA telah meningkat sebesar 160% pada tahun 2024, dengan nilai pasar US$3,335 triliun, melampaui Microsoft (US$3,32 triliun), Apple (US$3,29 triliun) dan Google (US$2,17 triliun).

Akhir tahun ini, Nvidia berencana meluncurkan arsitektur GPU Blackwell baru, yang menurut CEO akan menjadi "chip paling kuat di dunia" dan berencana merilis chip AI baru setiap tahun.
Dalam laporan pendapatan terakhirnya pada bulan Mei, Nvidia melaporkan pendapatan lebih dari $26 miliar menjelang peluncuran arsitektur GPU Blackwell barunya pada akhir tahun ini, yang oleh perusahaan disebut sebagai B200 sebagai “chip paling kuat di dunia.” CEO Jensen Huang mengatakan unit Blackwell akan berharga $30.000 hingga $40.000, dan perusahaan berencana merilis chip AI baru setiap tahun.
Keberhasilan Nvidia tidak hanya terletak pada kekuatan teknisnya yang kuat, namun juga pada pemahaman akuratnya mengenai tren perkembangan kecerdasan buatan di masa depan dan investasi berkelanjutannya dalam inovasi. Hal ini menjadi tolok ukur bagi perusahaan teknologi lainnya dan menunjukkan bahwa teknologi kecerdasan buatan akan terus memimpin tren perkembangan teknologi di masa depan.