Baru-baru ini, netizen asing menghubungkan GPT-4Vision ke kamera rumah untuk mencapai pemantauan AI 24 jam, yang memicu diskusi hangat. Video terkait telah ditonton lebih dari satu juta kali di platform X. Upaya berani ini telah memicu pemikiran luas mengenai penerapan teknologi AI, dan kenyamanan serta potensi risiko yang ada secara bersamaan. Artikel ini akan mendalami kejadian ini, menganalisis aspek positif dan potensi permasalahannya, serta menantikan arah pengembangan teknologi AI di masa depan.
Baru-baru ini GPT-4V digunakan dengan cara baru oleh seorang netizen asing bernama Home Assistant. Dia dengan berani menghubungkan GPT-4Vision langsung ke kamera di rumah, memungkinkan AI untuk mengamatinya 24 jam sehari. Hasilnya, jumlah penayangan video ini langsung melebihi 1 juta di X!
Bayangkan Anda sedang berjalan-jalan di rumah dan tiba-tiba menyadari bahwa Anda sedang diamati oleh AI ke segala arah, 24 jam sehari. Bukankah ini terasa seperti "kelinci percobaan" di laboratorium? Tapi netizen asing ini berpikir dengan sangat liar. Dia percaya bahwa dia bukan sedang diawasi oleh AI, tapi dia memiliki "pengasuh pribadi" yang siap dipanggil 24 jam sehari.

Tidak dapat menemukan sesuatu? Tanyakan saja pada GPT-4Vision, dan ia akan memberi tahu Anda bahwa sepatu bot salju UGG ada di tanah di sebelah kanan pintu, di dekat rak pakaian. Kuncinya dimasukkan ke dalam lemari oleh kucing? GPT-4Vision juga dapat membantu Anda menemukannya. Anda bahkan bisa memintanya untuk membantu Anda meninjau dan merangkum apa sebenarnya yang membuat pasangan Anda begitu marah. Jika Anda memikirkannya secara berbeda, apakah menurut Anda masalah ini telah menjadi lelucon?

Kehebatan GPT-4Vision adalah dapat dihubungkan ke beberapa kamera. Selama Anda mau, GPT-4Vision dapat menangani kehidupan sehari-hari Anda dalam segala aspek. Beberapa netizen bercanda: "GPT-4 lanjutannya diam-diam membuat reality show dan menyiarkannya langsung di YouTube."
Tentu saja, terlepas dari leluconnya, masalah privasi dan keamanan dalam melakukan hal ini memang merupakan bahaya besar yang tersembunyi. Beberapa netizen membayangkan jika aplikasi semacam ini dinormalisasi, iklan bisa jadi semakin menyebar.
Apalagi dibandingkan dengan urusan sepele seperti mencari sepatu dan kunci, sebagian warganet berpendapat bahwa inovasi sebenarnya adalah bisa membedakan pencuri dan tamu serta segera menghubungi polisi jika ditemukan tanda-tanda pembobolan ilegal. Ini memang merupakan arah yang layak untuk dipikirkan.
Penerapan GPT-4Vision ini menunjukkan potensi teknologi AI dalam kehidupan sehari-hari, namun juga mengingatkan kita bahwa masalah privasi dan keamanan tidak dapat diabaikan. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi, kami memperkirakan akan muncul aplikasi-aplikasi yang lebih inovatif dan aman.
Secara keseluruhan, GPT-4Vision memiliki prospek penerapan yang luas, namun juga menghadirkan tantangan privasi dan keamanan. Di masa depan, bagaimana menyeimbangkan perkembangan teknologi dan jaminan keselamatan akan menjadi isu penting yang harus kita hadapi. Kita perlu merumuskan undang-undang, peraturan, dan norma etika yang lebih lengkap untuk memastikan bahwa teknologi AI dapat melayani umat manusia dan memberi manfaat bagi masyarakat dengan lebih baik.